Aku suka bermimpi, yang indah. Sampai bisa senyum-senyum sendiri. Aku suka membayangkannya bagaimana bila itu benar-benar terjadi. Pasti bahagia sekali rasanya. Di atas mimpi itu aku memainkan imajinasiku. Ah, itu seperti cerita di dongeng-dongeng. Aku adalah tokoh utamanya dan cerita berakhir bahagia selama-lamanya. Indah sekali.
Namun akhir-akhir ini, aku tidak mampu merangkai lagi mimpi-mimpi itu. Imajinasiku tidak berhasil. Ada ketakutan bahwa cerita itu tidak akan selesai. Aku dipaksa menyadari bahwa mimpi adalah mimpi, dan aku hidup di dunia nyata.
Kamu tau, aku benar-benar takut saat ini. Maka jangan lagi membayangkan aku yang dulu suka mengkhayal. Aku bukan pemimpi lagi.
Maka di dalam keputusasaan ini, aku lebih memilih menuliskannya saja. Ceritanya lebih sederhana, tapi aku jalani di setiap hariku, dengan nyata, mulai ini.